Minggu, 04 Maret 2012




Sejarah Perusahaan

BCA Finance berdiri pada tahun 1981 dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML). Pada awal berdirinya, pemegang saham Perusahaan adalah PT Bank Central Asia dan Japan Leasing Corporation. Saat itu Perusahaan masihmemfokuskan usaha pada pembiayaan komersial, seperti pembiayaan mesin-mesin produksi, alat berat dan transportasi.

Kantor Pusat BCA Finance
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 441/KMK.017/1995 tanggal 14 September 1995 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-034/KM.5/2006 tanggal 20 Februari 2006, Perusahaan memperoleh pembaharuan mengenai izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan sehingga Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai lembaga pembiayaan yang meliputi kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen.

  

Selanjutnya pada tahun 2001 PT Central Sari Metropolitan Leasing berubah nama menjadi PT Central Sari Finance (CSF), diikuti dengan perubahan kepemilikan saham, dimana PT Bank Central Asia (BCA) menjadi pemegang saham mayoritas, serta perubahan fokus usaha menjadi pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya roda empat atau lebih. Terakhir, Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-08091 HT.01.04.TH.2005, maka per tanggal 28 Maret 2005 PT Central Sari Finance telah berubah nama menjadi PT BCA Finance.
Seiring dengan perubahan nama tersebut, pertumbuhan BCA Finance pun semakin melesat tajam. Hal ini tercermin dari terus meningkatnya jumlah pembiayaan baru yang mencapai 3,3 Triliun di tahun 2005 menjadi 11,4 Triliun pada tahun 2009. Pertumbuhan Perusahaan tercatat hampir 350% hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Prestasi ini tidak terlepas dari dukungan penuh yang telah diberikan oleh Perusahaan induk kami yaitu PT. BCA, Tbk.
Dalam bidang pembiayaan, sampai saat ini Perusahaan masih tetap fokus di sektor pembiayaan mobil. Dari waktu ke waktu BCA Finance berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan market share Perusahaan, baik dengan penerapan strategi yang tepat, melakukan ekspansi pembukaan cabang-cabang baru maupun dengan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada para customer-nya. Jaringan pemasaran BCA Finance sudah relatif luas, sampai dengan Desember 2009, Perusahaan telah memiliki 36 jaringan usaha yang sudah tersebar di 32 kota besar dan 20 propinsi di seluruh Indonesia.

Pemegang Saham


Pemegang Saham Per 31 Desember 2009Nilai Nominal Saham (Rp)Persentase
PT Bank Central Asia Tbk58.702.000.00099,58%
BCA Finance Limited250.000.0000,42%
Jumlah58.952.000.000100%
BCA berdiri pada tahun 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Bank Central Asia merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang melayani nasabah perorangan, badan usaha maupun institusi melalui jaringan kantor cabang berskala nasional yang menjangkau hampir seluruh kota besar di Indonesia, serta jaringan pelayanan terpadu yang menghadirkan layanan direct banking 24 jam melalui ATM, internet, telepon sambungan tetap maupun telepon selular.
Setelah krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, BCA diambil alih oleh pemerintah dan diikutsertakan dalam program restrukturisasi yang dilaksanakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pemerintah Indonesia melalui BPPN menguasai 92,8% dari kepemilikan BCA. Karena pemulihan atas kondisi keuangan dan operasi BCA berjalan sangat baik, maka pada tahun 2000 pengawasan terhadap BCA dikembalikan dari BPPN ke Bank Indonesia



Strategi Perusahaan



Perusahaan senantiasa membangun kekuatan yang kompetitif dalam rangka menjamin pertumbuhan bisnis yangberkesinambungan

MOST COMPETITIVE PRICE, didukung oleh struktur pendanaan dengan tingkat suku bunga yang kompetitif.
BCA Finance selalu memfokuskan diri pada penyediaan dana pembiayaan dengan tingkat suku bunga yang sangat kompetitif, baik berasal dari induk Perusahaan yaitu PT BCA,Tbk maupun dari berbagai sumber dana lainnya. BCA Finance senantiasa memonitor dan mengantisipasi pergerakan suku bunga dan ketersediaan dana di pasar.
OPERATIONAL EXCELLENCE, menjamin efisiensi biaya dengan produktifitas dan efektifitas yang tinggi.
BCA Finance menyadari sepenuhnya bahwa pengelolaan biaya operasional juga merupakan faktor yang ikut menentukan tingkat suku bunga untuk tetap sangat kompetitif. Dengan operasional bisnis yang excellence/ handal, seluruh stakeholder dan konsumen merasa puas, produktivitas dan efektifitas tinggi, sehingga biaya menjadi sangat efisien dan pada akhirnya akan sangat menopang strategi Most Competitive Price yang dijalankan.

RELIABLE RESOURCES, mensinergikan berbagai sumber daya yang berkualitas.

BCA Finance menyadari sepenuhnya bahwa pelaksanaan kesuksesan strategi juga sangat bergantung pada sinergi dari seluruh kualitas sumber daya yang dimiliki, maka pengembangan sumber daya berupa sumber daya manusia dan penerapan teknologi informasi mendapat perhatian besar dari Perusahaan.
PRUDENT ACQUISITIONanalisa calon konsumen yang tajam dari dua channel penjualan yang handal.
Penerapan manajemen resiko yang menyeluruh sejak dari analisa portfolio, analisa calon konsumen, pembentukan komite kredit, hingga pemilihan chanel penjualan yang berkualitas yaitu dealer/showroom dengan reputasi yang baik dan cabang-cabang BCA merupakan jaminan terhadap kualitas aset dengan tingkat pengembalian yang tinggi.
MUTUAL RELATIONSHIP, mengandalkan semua pihak dalam menjamin daya tahan pertumbuhan.
BCA Finance selalu menyatakan bahwa pertumbuhan yang telah terjadi selama ini bukan semata-mata hanya hasil dari BCA Finance sendiri tetapi merupakan hasil dan dukungan dari seluruh stakeholder, mitra usaha dan konsumen. Untuk itu BCA Finance tidak pernah ragu untuk memberikan seluruh kemampuannya untuk menjaga hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan melalui layanan yang memuaskan seluruh stakeholder, mitra usaha dan konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar